amelia hendra putri

profil dari amelia hendra putri :

Nama: Amelia hendra putri
ttl: palangkaraya. 10 juni 1996
alamat: pojok nogosari, boyolali, jateng
siswi di SMAN 1 NOgosari

Kamis, 29 Agustus 2013

karya tulis pulau dewata

SELAYANG PANDANG PULAU DEWATA

DISUSUN DALAM RANGKA
MEMENUHI SALAH SATU TUGAS SEKOLAH
TAHUN AJARAN 2012/2013













Disusun Oleh :
Nama              : Amelia Hendra P
No.Induk        : 1390
Kelas               : XI IPA 2



SMA NEGERI 1 NOGOSARI
KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh kepala sekolah SMAN 1 Nogosari dan guru pembimbing guna memenuhi tugas Akhir Sekolah tahun pelajaran 2012/2013 pada :
            Hari                 :
            Tanggal           :







Pembimbing I                                                              Pembimbing II



Priyono, S.Pd                                                             Dra. Sri Hartati                    
Nip. 19691025 2005 011007                                      Nip. 19691130 199412 2001

Mengetahui
Kepala Sekolah



Drs. M. Joko Subandi, M.Pd
NIP. 19620305 198802 1002






MOTTO

1.      If you false your promise, no one will believe you anymore
Bila anda ingkar janji tak seorangpun akan mempercayai anda lagi.





























PERSEMBAHAN


Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
2.      Bapak Drs. Mahatma Joko Subandi, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Nogosari, Boyolali
3.      Bapak Priyono, S.Pd dan Dra. Sri Hartati, selaku pembimbing
4.      Bapak/Ibu guru SMAN 1 Nogosari, Boyolali
5.      Orang tua tercinta penulis
6.      Teman-teman dari penulis






















KATA PENGANTAR


            Penulis bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Selayang Pandang Pulau Dewata” ini tanpa satu kekurangan apapun.
            Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu jika melakukannya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis di bantu oleh beberap pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Drs. Mahatma Joko Subandi, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Nogosari sekaligus penanggung jawab dalam pembuatan karya tulis ini.
2.      Priyono, S.Pd dan Dra. Sri Hartati selaku pembimbing yang telah member pengarahan kepada penulis baik materiil maupun inmateriil.
3.      Bapak/Ibu guru SMAN 1 Nogosari yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
4.      Orang tu penulis yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.
5.      Teman-teman penulis yang telah membantu dalam pembuatan maupun penyelesaian karya tulis ini.
Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun penulis. Penulis mungkin banyak ada kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar karya tulis ini bias lebih baik.

Nogosari,



Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ ... i           
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B.     Tujuan Penulisan....................................................................................... .. 2           
C.     Perumusan Masalah................................................................................... .. 2           
D.    Manfaat Penulisan..................................................................................... .. 2
E.     Sistematika Penulisan................................................................................ .. 2           
F.      Metodologi Penulisan................................................................................ .. 4           
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. .. 6           
A.    Keadaan Pulau Bali dan Letak Geografis................................................. .. 6                       
B.     Macam-macam Upacara di Bali................................................................ .. 6           
C.     Hari Raya Siwarartri.................................................................................. .. 8           
D.    Obyek-obyek wisata yang dikunjungi....................................................... .. 9           
1.      Tanah Lot............................................................................................ .. 9           
2.      Wisata Bahari Tanjung Benoa............................................................. 10           
3.      Pantai Kuta.......................................................................................... 12           
4.      Pusat Tenun Galah.............................................................................. 12           
5.      Pertunjukkan Tari Barong................................................................... 13           
6.      Pusat Oleh-oleh Dewata...................................................................... 14           
7.      Istana Kepresidenan Tampak Siring.................................................... 15           
8.      Puja Mandala....................................................................................... 16           
9.      Bajra Sandhi........................................................................................ 16           
10.  Pantai Sanur......................................................................................... 17
11.  Danau Berata Bedugul......................................................................... 19


12.  Jogger................................................................................................... 19
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 20
A.    Sejarah Pulau Bali...................................................................................... 20
B.     Kebudayaan yang paling digemari wisatawan........................................... 21
C.     Pantai yang difavoritkan para wisatawan.................................................. 22
1.      Pantai Sanur........................................................................................ 23           
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 24
A.    Kesimpulan................................................................................................ 24
B.     Saran.......................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 26























BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Indonesia adalah wilayah yang memiliki beraneka ragm obyek wisata salah satunya yang sangat terkenal adalah pulau Bali. Pulau yang sangat terkenal didunia karena keindahan panoramanya yang menjadi tujuan wisata dunia yang mempunyai kepercayaan memuja dewa-dewa. Pulau ini juga dikenal dengan sebutan pulau Dewata. Pemujaan tersebut di lakukan dengan mengadakan upacara keagamaan yang selalu di taati masyarakat Bali dan masih melekat pada penduduk di sana. Pulau ini kabarnya juga memiliki nama besar di dunia Internasional, yang dapat menarik perhatian para wisatawan mancanegara. Jumlah obyek wisata di pulau ini sangat banyak, contohnya pantai, wisata alam, pegunungan, panorama, kebudayaan, dan keindahan pulau Dewata itu sendiri. Di Bali sendiri agama hindu masih sangat kental dan masih dipertahankan begitu pula dengan adat istiadat dan kebudayaannya, meskipun banyak wisatawan-wisatawan yang menetap disana. Untuk itu penulis melakukan observasi atau penelitian di pulau Bali ini dengan adanya study tour. Penulis ingin mengetahui apa saja keindahan dan kebudayaan yang ada disana dan begitu pula yang dapat menarik minat wisatawan.
Bagi sebagian besar penduduk Bali, pariwisata adalah pemasukan atau mata pencarian dalam mendapatkan anggaran untuk pembangunan pulau itu sendiri. Indonesia harusnya bangga karena memiliki pulau ini.
Disini penulis akan mengulas sedikit tentang pulau Dewata ini, dengan adanya observasi dari makalah dalam bentuk karya tulis yang berjudul “Selayang Pandang Pulau Dewata”. Sesuai dengan judulnya yaitu Selayang Pandang Pulau Dewata, maka hanya sedikit demi sedikit penulis mampu menjelaskannya, hanya seputar dengan obyek wisata dan keragaman-keragaman budayanya saja. Selayang Pandang bagi penulis hal yang di ungkapkan secara singkat namun mengena dengan pokok pembahasannya.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Penulis ingin memberi pengetahuan wisata yang terdapat di Indonesia, khususnya pulau Dewata.
2.      Penulis ingin siswa memiliki rasa nasionalisme terhadap tanah airnya.
3.      Penulis ingin menambah wawasan pengetahuan terhadap siswa.
4.      Penulis ingin meningkatkan tekad siswa dalam melestarikan kebudayaan di Indonesia.
5.      Penulis ingin memperkenalkan kebudayaan lain kepada siswa.

C.    Perumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sejarah Pulau Bali ?
2.      Kebudayaan apa sajakah yang peling digemari ?
3.      Pantai apa sajakah yang difavoritkan para wisatawan ?

D.    Manfaat Penulisan
1.      Siswa mengetahui obyek-obyek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya Bali.
2.      Siswa dapat mengetahui pantai-pantai yang menjadi favorit para wisatawan.
3.      Siswa lebih mengenal adat dan kebudayaan di Indonesia.
4.      Siswa cinta terhadap tanah airnya.
5.      Siswa mendapat pengetahuan dan wawasan baru.

E.     Sistematika Penulisan
Karya tulis ini di susun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
A.    Bagian Pembuka :
1.      Halaman Judul
2.      Halaman Pengesahan
3.      Halaman Motto
4.      Halaman Persembahan
5.      Kata Pengantar
6.      Daftar Isi
B.      Bagian Isi :
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan Penulisan
C.     Perumusan Masalah
D.    Manfaat Penulisan
E.     Sistematika Penulisan
F.      Metodologi Penulisan
Bab II Landasan Teori
A.    Keadaan Pulau Bali dan Letak Geografis
B.     Macam-macam upacara di Bali
C.     Hari Raya Siwarartri
D.    Obyek-obyek wisata pulau Bali
1.      Tanah Lot
2.      Wisata Bahari Tanjung Benoa
3.      Pantai Kuta
4.      Pusat Tenun Galah
5.      Pertunjukkan Tari Barong
6.      Pusat Oleh-oleh Dewata
7.      Istana Kepresidenan Tampak Siring
8.      Puja Mandala
9.      Bajra Sandhi
10.  Pantai Sanur
11.  Danau Berata Bedugul
12.  Jogger
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

C.     Bagian Penunjang
Daftar Pustaka

F.     Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan data dalam karya tulis, penulis menggunakan beberapa metode agar dapat menambah kesempurnaan dari karya tulis, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.      Metode Observasi
Dalam metode ini penulis mengadakan penelitian dan penataran secara langsung di pulau Bali untuk mendapatkan keterangan.
2.      Metode Study Pustaka
Selain mendapatkan pengamatan, penulis juga mencari keterangan melalui buku, internet, dan brosur-brosur yang berkaitan dengan pariwisata di pulau Dewata.



















BAB II
LANDASAN TEORI



A.    Keadaan Pulau Bali dan Letak Geografis
Bali adalah pulau di Indonesia, sekaligus salah satu provinsi di Indonesia. Bali terletak diantara pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau itu. Mayoritas penduduk Bali adalah masyarakat yang beragama Hindu. Di dunia Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan sebagai tempat berbagai Seni Budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal sebagai pulau Dewata.
Secara Geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3’40” - 8°50’48” Lintang Selatan dan 114°25’53” - 115°42’40” Bujur Timur. Relief dan topografi Pulau Bali di tengah-tengah terbentang pegunungan yang memeanjang dari berat ke timur, provinsi Bali terletak di antara pulau Jawa dan pulau Lombok. Batas fisiknya adalah sebagai berikut :
       Utara        : Laut Bali
       Timur        : Selamat Lombok (Prov. NTB)
       Selatan     : Samudera Indonesia
       Barat        : Selat Bali (Prov. Jawa Timur)
Secara administrasi, provinsi Bali terbai menjadi delapan kabaten dan 1 kota, yaitu kabupaten Gianyar, Jembrana, Tabanan, Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng dan kota Denpasar yang juga merupakan Ibukota Provinsi. Selain Pulau Bali Provinsi Bali juga tediri dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan di wilayah kabupaten Buleleng. Luas otal wilayah provinsi Bali adalah kira-kira ± 5.634,40 ha dengan panjang ± 529 km.

B.     Macam-macam Upacara di Bali
Selain keindahan panorama alamnya, Bali juga terkenal dengan keunikan budaya dan tradisinya. Budaya unik ini kebanyakan lahir dari kegiatan agama yang dilakukan untuk di jalankan unuk tujuan dharma dan pemuaan kepada Tuhan atu sanghyang widhi.
Berikut ini beberapa contoh upacara yang ada di Bali :
1.      Upacara Ngaben
            Di Bali, ini adalah penyelenggaraan upacara adat yang bertujuan untuk mengantarkan arwah orang yang meninggal agar mencapai jalan ke surga. Upacara ngaben merupakan salah satu bentuk upacara Pitra Yadnya. Pengunjung atau wisatawan yang ingin menyaksikan upacara ini secara langsung mungkin sangat sulit kana pengunjug harus memiliki ijin dari keluarga yang melaksanakan upacara tersebut, dan pengunjung pun harus dalam keadaan suci.
2.      Dewa Yadnya
            Ini merupakan ritual aau upacara adat yang diperuntukkan bagi Tuhan dan semua manifestasinya. Pemujaan kepada Tuhan dilakukan setiap hari melalui persembahyangan Tri Sadnya dan Panca Sembah. Namun selain itu, ada lagi hari-hari raya khusus yang diperuntukan untuk pemjaan manifestasinya Tuhan, contohnya : Hari Raya Nyepi, Galungan, Saraswati, Tupek, Kuningan, dan lainnya.
3.      Pitra Yadnya
            Merupakan ritual khusus atau juga upacara yang dilakuakn terhadap orang yang sudah meninggal. Yadnya ini bertujuan menghormati leluhur dan memberikan tempat yang terbaik di surga.
4.      Manusa Yadnya
            Ini merupakan ritual yang dilakukan terhadap manusia, mulai dari dalam kandungan hingga akhirnya dewasa. Hal ini bertujuan untuk kesempurnaan hidup manusia dan mencakup beberapa tahapan hidup yang akan dihadapi manusia. Contohnya adalah Nyambuti pada saat bayi berumur tiga bulan. Otonan yang bisa juga disebut hari ulang tahun berdasarkan kalender Bali setiap enam bulan sekali, upacara potong gigi serta pernikahan.
5.      Rsi Yadnya
            Merupakan upacara terhadap manusia yang telah mencapai tingkatan yang lebih tinggi, atau setara dengan guru dalam Agama Hindhu. Upacara ini bertujuan untuk para Rsi, Pinandita ataupun orang-orang suci lainnya. Upacara ini dilakukan saat orang akan mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam kehidupan beragama baik itu dari segi fungsinya dalam agama atau dalam masyarakat.
6.      Butha Yadnya
            Upacara ini adalah upacara yang ditunjukkan untuk makhluk-makhluk astral atau makhluk-makhluk yang tidak kasrat mata, seperti yang masyarakat Bali ketahui atau percayai khususnya agama Hindhu bahw mereka berada di dunia ini tidak hanya sendiri, melainkan ditemani dengan makhluk-makhluk yang tidak kasat mata. Maka itu mereka sering memberikan persembahan-persembahan agar tidak kasat mata. Maka itu mereka sering memberikan persembahan-persembahan agar tidak mengganggu kehidupan mereka.

C.    Hari Raya Siwarartri
Perayaan Siwarartri adalah salah satu bentuk ritual Hindhu yang mengajarkan kita untuk selalu memelihara diri agar terhindar dari perbuatan dosa dan japa. Manusia sering lupa, karena memiliki keterbatasan karena sering lupa itulah, maka setiap tahun pada sasi kepitu (bulan ketujuh menurut penanggalan Bali) di langsungkan upacara Siwarartri dengan inti perayaan makam pejagraan. Pejagraan yang asal katanya yaitu jagra yang berarti sadar. Orang yang selalu jagra atau sadarlah yang dapat terhindar dari perbuatan dosa.
Siwarartri pada hakikatnya kegiatan namasranam pada Siwa Namasranam artinya adalah nama siwa. Nama siwa memiliki kekuatan untuk melenyapkan kegiatan batin. Jika kegelapan itu mendapatkan sinar dari Hyang Siwa, maka lahirlah kesadaran Budhi yang sangat di butuhkan setiap saat dalam kehidupan ini. Dengan demikian, upacara siwararti adalah upacara yang sesungguhnya tidak harus dilakukan setiap tahun, melainkan bisa di laksanakan setiap bulan sekali, yaitu tiap menjelang bulan mati. Sedangkan menjelang bula mati kepitu (adalah bulan mati yang paling genap) dilangsungkan upacara yang disebut Maha Siwarartri.perayaan ini adalah suatu bentuk ritual Hindhu yang mengajarkan untuk selalu memelihara kesadaran diri agar terhindar dari perbuatan dosa.

D.    Obyek-obyek Wisata yang di Kunjungi
1.      Tanah Lot
2.      Wisata Bahari Tanjung Benoa
3.      Pantai kuta
4.      Pusat Tenun Galuh
5.      Petunjukkan Tari Barong
6.      Pusat Oleh-oleh Dewata
7.      Istana Presiden Tampak siring
8.      Puja Mandala
9.      Bajra Sandhi
10.  Pantai Sanur
11.  Danau Beratan Bedugul
12.  Joger

1.      Tanah Lot
           Disana ada dua pura yang terdapat di antara batu besar. Satunya terdapat di atas bongkahan batu dan satunya terdapat di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Malah pada hari yang terang pengunjung dapat melihat pura Uluwatu dari sini. Pura Tanah Lot ini adalah sebagian dari pura sad kahyangan, yaitu pura-pura yang menjadi pokok-pokok di pulau bali. Dan pura Tanah Lot ialah pura laut tempatnya penyembahan dewa-dewa penjaga laut.
           Berdasarkan cerita legenda, pura ini di bangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Sanghyang Niratha yang sukses memantapkan kepecayaan masyarakat Bali sama ajaran Hindhu dan mendirikan Sad Kahyangan itu pada abad ke-16. Pada waktu itu penguasa Tanah Lot sirik dengan beliau sebab para pengikutnya mulai melupakan dan mengikuti Sanghyang Nirartha, untuk meninggalkan Tanah Lot. Dia bersedia dia bersedia dan sebelum meningalkannya dengan kekuatannya ia membawa Bongkahan Batu ke tengah pantai dan mendirikan pura disana. Dia juga merubah selendangya menajadi ular penjaga pura. Ular ini sekarang masih ada dan secara objektif ular ini tergolong jenis ular laut yang memiiki tanda-tanda beekor tipis seperti ikan, warnanya hitam berbelang dengan warna kuning yang memiliki racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Disebelah utara pura Tanah Lot ada sebuah pura yang berada di atas tebing yang menghadap ke laut. Tebing ini menyambung pura dengan daratan dan berwujud seperti jembatan, melengkung. Jika turun ke pantai antara Tanah Lot dan tebing, maka pada bulan-bulan khusus kita bisa melihat sunse terhebat. Bla matahari yang berwarna merah akan tepat ada di lubang tebing.
2.      Tanjung Benoa
           Tanjung Benoa yang berlokasi dekat dengan kawasan wisata Nusa Dua, ternyata memiliki tarik yang unik. Tanjung Benoa beada d ujung Tenggara pulau Bali dan dekat dengan kawasan Nusa Dua. Dapat ditemph dalam 35 menit dari kuta, 40 menit dari sanur dan 20 menit dari Airport Ngurah Rai. Tanjung Benoa menjadi tempat yang cocok untuk kegiatan watersport. Pantai di kawasan ini sangat tenang, berbeda dengan di Kuta, sanur atau Uluwatu sehingga menjadikan kawasan ini sebagai satu-saunya tempat untuk permainan-permainan air yang menyenangkan. Olah raga air yang bisa dinikmati di sana adalah Jet Sky, parasailing, banana boat, scuba diing, morkeling,glass bottom plus kunjungan ke Turtle Islan dan flying fish. Kegiatan disana di mulai dari pagi hari sekitar jam 8 sampai dengan jam 1-an, karena setelah itu air surut dan tidak bisa menikmati pemainan-permainan lagi.
           Ada beberapa permainan yang ditawarkan di Tanjung Benoa, antara lain :
a.       Para Sailing, yaitu pemainan air yang menggunakan payung parasut yang ditarik oleh speed boat untuk mengelilingi pantai Tanjung Benoa. Permainan ini akan terbang dalam ketinggian ±80 meter.
b.      Jetsky, adalah salah satu permainan air paling favorit yang ada disana, dari keseluruhan permainan. Permainan ini hanya mampu menampung dua orang, 1 pengunjug dan 1 orang pemandu.
c.       Banana Boat, yaitu permainan air yang menggunakan perahu karet tunggal yang akn ditarik oleh speed boat berkeliling pantai dalam waktu ± 1 menit, atau pengunjung bole meminta waktulbih. Kapasitas banana bot ini biasanya 5 orang, 4 orang pengunjung dan 1 orang instruktur.
d.      Flying Fish mrupakan permainan paling baru di Bali dengan tiga buah banana boat dijadikan satu dengan tambahan rubber boat melintang di depannya dan ada semacam sayap di kanan kiri. Flying fish ini dimainkan maksimal 3 orang yaitu 2 pengunjung di sisi kanan dan kiri dan 1 orang instruktur di tengah-tengah.
e.       Snorkeling, yaitu berenang sambil melihat pemandangan bawah laut. Syarat utamanya adalah harus bisa berenang. Dengan menggunakan masker dan fin, pengunjung akan di-brief dulu tentang cara-cara menyelam yang benar. Bagi pemula kedalamannya sekitar 3-7 meter saja dan bagi yang sudah ahli 7-15 meter di dalam air berkisar antara 40 menit.
f.       Scuba Diving lebih bagus dari Snorkeling. Diving tidak harus bisa berenang, lebih baik lagi apabila bisa berenang. Sebelumnya pengunjung akan di brief oleh pemandu.
g.      Glass Bottom dan Pulau Penyu (Turtle Island) adalah wisata air yang paling banyak di gemari anak-anak dengan menaiki perahu yang dibawahnya ada kaca bening dan bersamaan dengan ini pengunjung akan dibawa ke pulau penyu yang disebut Tutle Island. Selain itu di pulau penyu ini juga terdapat binatang lain seperti burung, kelelawar, ular, dan sebagainya, sehingga pengunjung dapat berfoto-foto sesuka hati.
h.      Sea Walker, sesuai dengan namanya yang berarti sea adalah laut dan walk berarti jalan, yaitu wisata air yang menawarkan keindahan yang luar biasa yaitu dengan berjalan di dasar laut.
3.      Pantai Kuta
Pantai kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak disebelah selatan Denpasar, ibukota Bali. Kuta terletak di kabupaten Badung. Daerah ini, merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai kuta sering pula disebut pantai matahari terbenam (Sunset Beach). Di kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempt pemandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai kuta menawarkn berbagai jenis macam hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang jalan menuju pantai misalnya Rosovivo, Ocean Beach, Kamasutra dan lain-lain. Club dan bar yang disebutkan di atas adalah beberapa club yang paling ramai di kunjungi di sepanjang pantai kuta. Namun sekarang pantai ini sangat tidak terawat, karena para wisatawan membuang sampah sembarangan, akibatnya di sepanjang pantai banyak terdapat sampah dan kotoran-kotoran.
4.      Pusar Oleh-oleh Tenun Galuh
Batik Galuh di Banjar Tegehe, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Batik Galuh adalah pusat oleh-oleh batik khas dari Bali. Batik Galuh ini sedah ada sejak tahun 1976 yang didirikan oleh Bapak Pande Ketut Krisna beserta saudara-saudaranya. Kerajinan-kerajinan disini dibuat dari hasil manual alias tidak menggunakan mesin, melainkan menggunakan alat tenun tradisional yang membutuhkan keahlian dan teknik tersendiri. Seiring dengan berkembangnya waktu dan produksi batik di Bali, alat tenun yang semula hanya ada 5 buah saja, sekarang sudah menjadi 32 buah. Batik Galuh menjual beraneka macam barang-barang yang bermotif batik, seperti kemeja, sandal, tas patung dan sebagainya.
5.      Tari Barong
Tari Barong adalah salah satu dari seluruh tari yang ada di Bali yang merupakan peninggalan kebudayaan pra-Hindhu selain tari Sanghyng. Kata Barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, yang merupakan suatu binatang mitologi yang mempunyai kekuatan gaib, dan dianggap sebagai binatang pelindung. Didalam perkembanganny, kemudian Barong di Bali tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat, akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali :
a.       Barong Ket (Ket-ket), barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di Bali dan yang paling banyak atau sering di pantaskan serta memiliki jenis pembendaharaan gerak tai yang lengkap. Barong ket-ket merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona. Badan barong ini dihiasi dengan ukiran dibuat dari kulit yang ditempeli kaca, dan bulunya dibuat Braksok, ijuk, atau pula dari bulu burung gagak.
b.      Barong Bangkal, yang berarti babi besar yang bermuka tua. Barong ini menyerupai seekor bangkal, biasa disebut barong celeng atau bakung. Gamelan untuk mengiringinya adalah gamelan batel, dalam pememtasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan cara nelawang atau pementasan dari tempat satu ke tempat lain.
c.       Barong Asu, barong ini menyerupai anjing terutama topengnya sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak Baturiti Tabanan. Gamelan yang digunakan adalah gamelan batel dan disertai pula dengan bebarongan. Tetapi barong ini jarang untuk dipentaskan, barong ini hanya untuk acara tertentu saja.  

d.      Barong Gajah, barong ini menyerupai seekor gajah, dan barong ini pun juga sangat dikeramatkan, salah satu topengnya terdapat di desa Singapadu. Barong ini dipentaskan juga hanya untuk acara tertentu saja. 
e.       Barong macan, barong ini menyerupai seekor macan, dalam  pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu  drama semacam Arja, gamelan yang dipakai untuk mengiringinya adalah gamelan batel.
f.       Barong Ladung, barong ini berbeda dengan barong-barong yang telah disebutkan di atas. Barong Ladung ini wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang pada umumnya barong Ladung ini dibuat berpasangan. Terdiri dari Ratu Lanang dan Ratu Luh. Barong ini disebut demikian karena bentuknya besar dan tinggi, seperti sebuah ondel-ondel. Ratu lanang (Barong Ladung Pria) wajahnya sangat menakutkan dan hitam bergigi panjang  dan mencolot keluar, sedangkan Ratu Luh (Barong Ladung Wanita) berupa perempuan dari cina.
g.      Barong Blas-blasan, barong ini juga disebut barong Keclingkling. Barong Blas-blasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang (dalam bahasa bali) yang berarti pementasan dari satu tempat ke tempat lainnya. Penarinya hanya menggunakan topeng-topeng wayang wong dengan lakon cuplikan-cuplikan dari cerita Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini hanya dipentaskan pada hari raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak-anak. Gamelan pengiringnya adalah gamelan batel atau biasa disertai dengan semacam bebarongan.
6.      Pusat Oleh-oleh Dewata
Pusat oleh-oleh Dewata ini sesuai dengan namanya yaitu Dewata, pusat oleh-oleh ini berada di Bali. Dewata adalah sebuah pusat perbelanjaan oleh-oleh khas di Bali, yang menyediakan  produk-produk karya dari pulau itu sendiri. Selain pakaian, kerajinan tangan dan aneka makanan khas Bali dewata juga menawarkan tempat yang strategis dekat dengan wisata pantai sanur.
7.      Istana Presiden Tampak Siring
Istana Tampak Siring adalah Istana Presiden yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di desa Tampak Siring, kecamatan Tampaksiring, kabupaten Gianyar Bali. Nama Tampaksiring berasal dari dua kata bahasa bali, yaitu Tampak dan Siring yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Konon menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas telapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sangat sakti, namun beliau bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa dan menyuruh rakyatnya menyembah dirinya, akibat dari tabiatnya itu, Batara Indera marah dan mengirimkan bala tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk ke dalam hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya, dengan begitu ia berharap para pengejarnya tidak mengenali jejak telapak kakinya. Namun demikian, ia dapat juga tertangkap oleh pengerjarnya. Sebelumnya ia dengar sisa kekuatan dan kesaktiannya dapat menciptakan mata air beracun yang banyak menyebabkan kematian para pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air itu. Batara Indera kemudian menciptakan mata air lain sebagai penawar air beracun itu yang kemudian bernama Tirta Empul atau air Suci. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa itu terkenal dengan nama Tampaksiring. Istana Presiden ini diprakarsai oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk dan jauh dari keramaian kota, cocok bagi Presiden dan keluarganya, maupun tamu-tamu negara. Arsiteknya adalah R.M Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampak Siring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 m dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m dan ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada 1965 pembangunan ini selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.
8.      Puja Mandala
Peribadatan Mandala adalah sebuah kompleks tempat bangunan peribadatan indah di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali. Lokasi Puja Mandala berada di tepi kanan jalan arah  menuju hotel STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Kompleks Puja Mandala ini memiliki bangunan rumah peribadatan  dengan detail yang sangat mengesankan. Disana terdapat lima tempat ibadah umat beragama. Yaitu umat muslim dengan Masjid Ibnu Batutah, Bangunan Gereja Khatolik Bunda Maria Segala Bangsa sebagai tempat ibadah umat Khatoli, Vihara Budhina Guna dengan Ornamen cantik berwarna putih dan keemasan sebagai tempat ibadah umat Budha, Pura Jagatnatha sebagai tempat ibadah orang Hindhu, umat protestan yaitu dengan Gereja Protestan Bukit Do’a
9.      Monumen Bajra Sandhi
Obyek Wisata Monumen Bajra Sandhi, Bali. Merupakan monumen perjuangan rakyat Bali dan menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi  dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada dipintu utama, 8 buah tiang  agung didalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter itu. Monumen ini terletak di depan kantor Gubernur Bali yang mengekspresikan sebuah genta yang tinggi menjulang di tengah Padma atau Seroja, lambang pertemuan Lingga dan Yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat feminimitas yang akan melahikan kesuburan dan kemakmuran. Bangunan ini menerapkan Konsepsi Tri Mandala. Bangunan gedung monumen pada mandala tersusun menjadi 3 lantai :
a.       Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan atau tempat hening, dan jauh dari kebisingan dari skeliling monumen.
b.      Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 yang berfungsi sebagai tempat diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
c.       Mistaning Utaa Mandala adalah lantai dasar gedung monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang kepustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Di tengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara. Pada bangunan monumen terlihat :
1.      Guci Amertha, disimbolkan dengan Kumba (semacam priuk) yang terlihat dibagian atas monumen.
2.      Badan Bedawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya pada Kori Agung.
3.      Ekor Naga Basuki, Terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Koriagung.
4.      Gunung Mandara Giri diwujudkan dengan monumen yang menjulang tinggi.
5.      Kolam mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai kriaranawa (pada bahasa bali menyebutkan lautan susu).    

10.  Pantai Sanur
Pantau Sanur memiliki pasir yang indah dan air laut yang tenang dan hangat. Letak pantai ini yaitu di Desa Sanur, bagian timur kota Denpasar. Pantai Sanur ini sudah terkenal sejak lama, terutama ketika  terjadinya perang puputan Badung pada 20 September 1906, dimana pada saat itu Belanda mendaratkan pasukannya di pantai ini. Terdapat sebuah monumen dari batu yang ditemukan  di tempat pantai ini, yang merupakan Prasasti  dari Raja  Sri Kesari Warmadenawa dengan istananya di Singhadwala pada tahun 917. Saat ini prasasti tersebut terdapat di Blanjong bagian selatan pantai Sanur. Apabila hendak berkunjung ke Pantai Sanur sebaiknya pada waktu pagi hari sebelum matahari terbit agar bisa menyaksikan keindahan Sunrise. Pantai Sanur diperkenalkan pertama kali oleh seniman Belgia A.J. Lew Mayeur dan istrinya yang bernama Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Dia membuat pameran lukisan, hasil karyanya sendiri dan mulai mengenalkan sanur sebagai  tempat wisata di Bali. Disisi tenggara pengunjung dapat melihat pemandangan selat Lombok yang indah dengan latar belakang Gunung Agung. Atmosfer tropis yang menyapu seluruh pantai Sanur membuat tempat ini menjadi tempat ideal untuk bersantai. Pantai Sanur hanya ± 4  km  dari pusat kota Denpasar dan dapat dicapai dengan mobil atau motor. Pantai ini banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara, teerutama pada musim liburan atau akhir pekan. Pada malam bulan purnama banyak orang  datang ketempat ini untuk bersantai, berenang maupun hanya menikmati  keindahan pantai ini saja. Museum Le Meuyer adalah salah satu museum  di Sanur yang memiliki banyak lukisan menarik,  dan lukisan-lukisannya pun banyak menarik para wisatawan untuk berkunjung di tempat ini. Sebagai tempat wisata di Bali, Sanur merupakan salah satu tempat alternatif untuk menyelenggarakan acara bertaraf lokal, nasional  dan Internasional. Contohnya Festival layang-layang dan perlombaan Jukung (perahu tradisional). Fasilitas wisata lain yang terdapat ditempat ini adalah hotel berstandar Internasional, seperti Inna Grand Bali, Beach Hotel, Bali Haytt Resort, Sanur Beach Hotel, dan lain-lain. Beberapa fasilitas lain untuk wisata, penduduk sekitar menyediakan beberapa kombinasi area wisata yang tepat.
       

11.  Danau Beratan Bedugul
Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk  dan nyaman bisa juga menikmati keindahan danau daratan bedugul dan pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta / Bandara Ngurah Rai.  Bangunan yang terdapat di areal wisata bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadaan fisiknya masih bersih  dan tertata dengan rapi.
Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti kabut. Keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan Bedugul yang bersih ditengahnya ada sebuah Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan Kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali jika dilewatkan.  

12.  Joger
Adalah salah satu souvenir yang tidak terlupakan saat berkunjung ke Bali, pabrik kata-kata Joger ini berada didaerah Kuta, Bali dan satu-satuya pabrik kata-kata  di Indonesia. 
Mengapa bisa dinamakan Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai Tour Guide ini, nama Joger diambil dari nama sahabatnya yaitu Gerard. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph ditahun 1981 dari bapak Gerard. Ketika memasuki pintu outlet Joger, setiap pengunjung disapa dengan ramah dan ditempeli stiker yang bertuliskan Joger, sebagai tanda masuk outlet. Joger memberikan ciri khas tersendiri yaitu dengan desain kata-kata aneh dan unik, selain itu sudah banyak jenis yang ditawarkan seperti T-shirt, baju, tas, dan souvenir-souvenir lainnya. 


BAB III
PEMBAHASAN


A.    Sejarah Pulau Bali
Bali adalah nama salah satu provinsi Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil disekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Nusa Serangan. Bali terletak antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok, ibukota provinsinya adalah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini.
Tahukah anda para pembaca nama Bali bagaimana asal usul nama
Bali, tempat beristirahatnya para dewata? Awalnya Bali kedatangan seorang Maha Rsi Markandeya abad ke-7 memberikan pengaruh besar pada kehidupan penduduk Bali. Beliau adalah seorang pertapa sakti di Gunung Raung, Jawa Timur. Suatu hari beliau mendapat bisikan gaib dari Tuhan untuk bertempat tinggal di sebelah timur Pulau Dawa (Pulau Jawa sekarang). Dawa artinya panjang, karena dulunya Pulau Jawa dan Pulau Bali menjadi satu daratan. Dengan diikuti 800 pengikutnya. Beliau mulai bergerak ke arah timur yang masih berupa hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di daerah Jembrana karena pengikut beliau tewas dimakan harimau dan ular-ular besar penghuni hutan. Akhirnya beliau memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru. Dengan semangat dan tekad yang kuat perjalanan beliau yang kedua berhasil dan sukses mencapai kaki Gunung Agung yang sekarang disebut Besakih. Disinilah beliau mengajarkan agama kepada pengikutnya yang menyebut Tuhan dengan nama Sanghyang Widhi melalui penyembahan surya tiga kali dalam sehari melalui alat-alat bebali atua sesajen yang terdiri atas tiga unsur benda yaitu air, api, dan bunga yang harum. Ajaran agamanya disebut agama Bali. Lambat laun para pengikutnya mulai menyebar ke daerah sekitar, sehingga daerah ini dinamai daerah Bali, daerah yang segala sesuatunya mempengaruhi Bali, dengan sesembahan berupa Bebali atau sesajen. Nama Bali berasal dari kata Bebali yang berarti sesajen, melihat bahwa Bali tidak lepas dari adanya sesajen. Sedangkan nama Dewata berasal dari kata Dewata yang berarti para Dewa, Pulau Bali dikenal dengan agama hindhunya yang kental yang menjadikan Bali dikenal dengan pulaunya para dewata.

B.     Kebudayaan yang Paling Digemari Wisatawan
Bali merupakan pulau yang paling banyak dikunjungi, karena adanya daya tarik itu sendiri. Salah satunya adalah kebudayaannya, namun hanya sedikit yang digemari dan diketahui oleh wisatawan. Berikut ini kebudayaan yang paling digemari wisatawan:
1.      Upacara Ngaben
Di Bali ini adalah penyelenggaraan upacara adat yang bertujuan untuk mengantarkan arwah orang yang meninggal agar mencapai jalan ke surga. Upacara ngaben merupakan salah satu bentuk upacara Pitra Yadnya. Pengunjung atau wisatawan yang ingin menyaksikan upacara ini secara langsung mungkin sangat sulit, karena pengunjung harus memiliki ijin dari keluarga yang melaksanakan upacara tersebut, dan pengunjung pun harus dalam keadaan suci.
2.      Hari Raya Siwarastri
Perayaan Siwarartri adalah salah satu bentuk ritual Hindhu yang mengajarkan kita untuk selalu memelihara diri agar terhindar dari perbuatan dosa dan japa. Perayaan Siwarartri ini dilaksanakan setiap sasi kepitu (bulan ketujuh menurut penanggalan Bali), dilangsungkan dengan inti perayaan malam penjagraan. Jagra yang asal katanya berarti sadar. Orang yang selalu sadarlah yang selalu terhindar dari japa dan dosa.
3.      Tari Barong
Tari Barong adalah salah satu dari seluruh tari yang ada di Bali yang merupakan peninggalan Pra Hindhu selain Tari Sanghyang. Kata Barong berasal dari kata Bahruang yang mempunyai arti binatang beruang, yang merupakan binatang pelindung yang memiliki kekuatan gaib, dan dianggap sebagai binatang mitologi. Berdasarkan perkembangannya Tari Barong diwujudkan dalam bentuk hewan berkaki empat dan berkaki dua yaitu: Barong Ket (Barong Ket-Ket), Barong Bangkal, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Macan, Barong Ladung, Barong Blas-blasan.

C.    Pantai yang Difavoritkan Para Wisatawan
Bali terkenal dengan pantai-pantainya yang sangat indah dan menawan, sehingga sayang sekali untuk dilewatkan, namun sayangnya hanya sebagian yang difavoritkan para wisatawan. Inilah pantai yang difavoritkan para wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara:
1.      Pantai Kuta
Pantai ini adalah tujuan utama para wisatawan setelah sampai di Bali. Mereka jarang sekali melewatkan pantai ini saat berlibur di Bali, entah apa yang menjadikan pantai ini sangat favorit untuk mereka, namun pantai ini memang sangat indah. Wisatawan biasanya menikmati sunset di pantai ini untuk melepas lelah dan sekedar bersantai sambil berjemur.
Pantai Kuta terletak di bagian selatan Pulau Bali. Dulu tempat ini merupakan kampung nelayan dan seiring berkembangnya jaman, pariwisatapun dijadikan mata pencaharian untuk penduduk di sekitarnya. Kawasan Kuta ini terkenal sebagai ikon dari Pulau Bali sehingga dikenal dengan sebutan Internasional City, karena pantai ini sangat terkenal sampai manca negara.
2.      Tanjung Benoa
Pantai Tanjung Benoa ini adalah pantai dengan pusat permainan airnya sangat terkenal. Tanjung Benoa airnya tidak berombak dan cenderung tenang sehingga cocok untuk permainan air dan liburan keluarga. Permainan yang ada disini berupa: glass bottom, seawalker, flying fish, speed boat, parasailing, jetsky, banana boat, scuba diving, snorkeling, dan lain-lain.


3.      Pantai Sanur
Pantai Sanur yang sangat terkenal akan sunrisenya ini terletak di Desa Banjar, Taman Sari ini merupakan pantai favorit berikutnya yang dikunjungi wisatawan. Mengapa pantai ini disebut matahari terbit? Karena pada umumnya pantai ini sangat banyak dikunjungi para wisatawan pada pagi hari, dan hanya untuk menyaksikan sunrise atau matahari terbit. Pantai ini diperkenalkan pertama kali oleh seniman Belgia yaitu A.J. Le Mayeur.


BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal yang menyangkut bab-bab sebelumnya bahwa:
1.      Ternyata nama Dewata berasal dari asal katanya yaitu Dewata yang berarti para Dewa. Karena pulau Dewata adalah pulau yang terkenal dengan tempat bersemayamnya pada dewa-dewa.
2.      Kebudayaan yang paling digemari para wisatawan ternyata hanya sebagian saja, meskipun banyak kebudayaan di Bali.
3.      Pantai ternyata menjadi ikon dari Pulau Bali, tetapi hanya sebagian yang menjadi favorit wisatawan, tentunya yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi.

B.     Saran
Dari uraian-uraian di atas penulis ingin memberi saran-saran kepada:
1.      Pemerintah
a.       Penulis berharap pemerintah lebih memajukan lagi pariwisata yang ada di Pulau Dewata agar wisatawan tertarik dan semakin tertarik mengunjunginya.
b.      Penulis menganjurkan para/pemerintah memberikan fasilitas yang lebih untuk kemajuan pariwisata di Pulau Dewata.
c.       Penulis berharap pemerintah lebih menghimbau adanya turis-turis asing yang masuk ke Indonesia, agar tidak terjadi adanya tindak kekerasan atau kejahatan terhadap dunia pariwisata di Indonesia.
2.      Masyarakat Bali
a.       Penulis berharap agar masyarakat Bali lebih menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadatnya, sehingga tidak mengurangi daya tarik pulau itu sendiri.
b.      Penulis berharap masyarakat Bali sadar akan adanya lingkungan dan kebersihan obyek wisata, agar tidak mengurangi keindahan Pulau Dewata.
c.       Penulis ingin agar masyarakat Bali memelihara dan menjaga agar keindahan dan kelestarian alam di Pulau Bali tetap alami.
3.      Pembaca
a.       Penulis berharap pembaca pun juga dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Pulau Dewata dan sekitarnya.
b.      Penulis berharap pembaca agar dapat merawat alam yang ada di sekitar pembaca.
c.       Penulis berharap pembaca tidak hanya dapat membaca dan mengetahui namun juga dapat mengunjungi Pulau Bali secara langsung dan detail.




DAFTAR PUSTAKA


Binarto, R. Dan Surastopo. (1979). Metode Analisa Geografi. Jakarta: PT. LP3ES.

Biro Perjalanan. 2013. Teknik Penulisan Karya Tulis. Simo: Kencana Tour.

Dinas Pariwisata. 2013. Istana Kepresidenan Tampak Siring. Bali.  

Direktur Jendral Pariwisata Republik Indonesia. (1989).  Indonesia Calendar of Events. Jakarta.

http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/09/puja-mandala-kekhusyukan-kerukunan-dan-kedamaian/

Mastopo, M. Habib. (1982). Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Usaha Nasional.

Poespowardojo, Soerjanto. (1993). Strategi Kebudayaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.